Yang tiada berarti adalah duri terselubung di balik lisan menari. Mengoyak seisi percaya di bejana rasa. Meski diam laksana punggawa pemitra mahkota raja.
Api di sekam diumpamakan untuk mengecoh kebenaran. Tingkah dan nyata meninggalkan ambigu untuk yang percaya. Mereka lupa dalam daging membekukan fakta.
Ini kisah di singgasana yang membela paduka. Mungkin karena tidak punya fatwa, ataukah kebetulan belaka? Jangan sampai tersengat lisan berbisa.
Sementara...
Tentang inilah yang sebenarnya ada
#PanteuTeumuleh, 09.09.23